Home  »  News   »  
News

Raksasa Internet Bekerja Sama Untuk Hapuskan Konten Ekstremis Secara Otomatis

[Foto: tech48.com]
[Foto: tech48.com]
Reuters melaporkan bahwa YouTube, Facebook, dan raksasa internet lainnya kini menggunakan sebuah sistem otomatis untuk mencari dan menghapus konten-konten yang berkaitan dengan terorisme. Sebelum sistem ini digunakan, tadinya perusahaan-perusahaan ini lebih mengandalkan laporan dari pengguna untuk mendeteksi konten-konten ekstremis ini.

Belum ada informasi lebih rinci mengenai cara kerja sistem ini dan apakah ada staf yang turut berperan dalam sistem ini. Tapi, menurut keterangan dari seorang sumber, teknologi yang digunakan pada sistem ini hampir serupa dengan teknologi yang digunakan perusahaan-perusahaan ini untuk mendeteksi postingan-postingan yang dilindungi oleh hak cipta.


Sistem yang telah disesuaikan dengan proyek anti-terorisme ini kini bisa mendeteksi sendiri video pemenggalan kepala dan juga video-video lain yang menyebarkan propaganda yang berbau ekstremis.

Sistem ini bekerja dengan cara membandingkan tanda pengenal digital unik atau “hash” yang telah disematkan pada video yang diupload pengguna dengan database yang berisi konten-konten yang sebelumnya telah diblokir. Teknologi lain yang serupa dengan sistem ini adalah PhotoDNA, sebuah program keluaran Microsoft yang bertujuan untuk mendeteksi pornografi anak.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, masih belum ada keterangan lebih jelas mengenai sistem ini, dan sepertinya mereka tidak akan pernah membicarakannya secara terbuka di ranah publik. Rupanya, mereka khawatir para teroris bisa mengakali sistem pemblokiran konten ini jika mereka terlalu banyak membeberkan rincian proyek ini. Mereka juga ingin menghindari pihak pemerintah yang mendesak mereka untuk menggunakan teknologi ini untuk memblokir para pengamat politik, kritikus, maupun pihak oposisi pemerintahan yang bersangkutan.

Meskipun perusahaan teknologi lain seperti Twitter, Google, YouTube, dll. tidak mau angkat bicara mengenai proyek ini, namun Kepala Manajemen Kebijakan Global Facebook Monika Bickert telah mengkonfirmasi bahwa mereka memang tengah bekerja sama untuk menghapus konten-konten yang melanggar kebijakan mereka terhadap terorisme.