Home  »  News   »  
News

Remaja Usia 15 Tahun Ini Miliki Museum Apple Pribadi

[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
Setiap remaja pasti memiliki hobi maupun ambisi masing-masing. Ada yang hobi bermain games, sepak bola, membaca buku, ataupun menggambar. Tapi bagi Alex Jason, seorang remaja berusia 15 tahun asal Maine ini, mengoleksi produk-produk Apple merupakan hobinya. Bahkan, ia berencana untuk membuka sebuah museum umum yang akan menampilkan prototipe langka Apple, sebuah salinan asli buku Woz Pak yang berisi catatan coding Steve Wozniak untuk Apple II, dan bahkan komputer Apple I yang mungkin hanya ada satu-satunya di dunia.

Alex sudah mulai mengoleksi produk Apple sejak ia berusia 10 tahun. Kini, hanya dalam 5 tahun ia telah menjadi salah satu dari kolektor Apple terlengkap di dunia. Koleksinya pun kini akan diperlihatkan pada dunia dalam museum Apple pribadinya. Koleksi Alex tidaklah terbatas pada iPod atau iPhone saja. Menurut Cult of Mac, ia memiliki produk-produk prototipe Apple, buku pedoman kode Apple, perangkat PDA (Personal Digital Assistant) Newtons, dan Apple 1.


[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
Apple Orchard (Kebun Apple) yang dimiliki Alex ini menyimpan lebih dari 250 buah produk Apple, yang sebagian besar ia beli dengan uang hasil memotong rumput di halaman rumah tetangga. “Pada awalnya saya tidak tahu tujuan dia apa,” jelas Bill Jason, ayah dari Alex. “Dia mulai memotong rumput di halaman tetangganya untuk membeli lebih banyak komputer … Kini saya bangga karena ia dapat menemukan sendiri ambisinya dan berjuang untuk itu. Tugas saya adalah menjadi co-pilot [yang mendukungnya]. Saya bahkan telah melepaskan ambisi saya sendiri demi membantunya.”

[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
[Foto: Alex Jason | alexsappleorchard.blogspot.com]
Sebuah perpustakaan tua pun akhirnya disumbangkan untuk Alex dan Bill, sebagai wadah dari koleksinya tersebut. Pada saat ini, koleksinya masih memenuhi ruang bawah tanah rumahnya yang sebesar 1.000 meter persegi. Bill sendiri dikabarkan berhenti bekerja untuk mempersiapkan pembukaan museum, yang rencananya akan dinamakan Maine Technology Museum (Museum Teknologi Maine) dan akan menampilan pameran sains dan teknologi yang lain. Museum ini diharapkan agar bisa dibuka ketika Alex mulai duduk di bangku SMA.