Home  »  Review   »  
Review

Review: Berselancar Dengan Opera Neon, Browser Eksperimental Keluaran Opera yang Terbaru

[Gambar: Screenshot Opera Neon]
Bosan dengan browser web Anda? Jika ya, mungkin Anda akan menyukai browser eksperimental keluaran Opera, Opera Neon. Jangan beranggapan bahwa Opera Neon merupakan versi terbaru dari browser Opera biasa, karena Opera Neon sangatlah berbeda. Dari penampilannya saja, Anda bisa mengetahui bahwa browser yang satu ini akan memberikan pengalaman browsing yang berbeda dari biasanya. Meskipun begitu, ini tidak membuat Opera Neon jadi sulit untuk digunakan. Pengguna baru bisa dengan mudah beradaptasi dengan browser futuristik yang satu ini.

Pada Opera Neon, latar belakang browsernya akan nampak menyatu dengan desktop Anda. Shortcut juga berupa lingkaran yang tersebar di tengah layar browser. Sementara itu, tab browser yang tidak terletak di bagian atas, melainkan di sisi kanan browser. Bentuknya juga berupa lingkaran seperti ikon shortcut. Di sisi kiri browser terdapat ikon untuk membuka tab baru, media player, mengambil screenshot, galeri screenshot, dan download. Di pojok kiri bawah terdapat ikon untuk membuka pengaturan browser. Pada media player, Anda bisa memutar video atau audio tanpa harus berganti tab. Sementara itu, fitur screenshot memungkinkan Anda untuk menyeleksi area pada browser yang ingin discreenshot. Hasilnya bisa langsung Anda lihat di dalam galeri.


[Gambar: Fitur split screen pada Opera Neon]
Yang paling saya sukai dari semuanya adalah fitur split screen yang memungkinkan pengguna untuk melihat dua tab langsung secara berdampingan. Cara menggunakannya sangat mudah, Anda cukup memilih tab yang diinginkan, lalu tahan dan letakkan di sisi yang Anda inginkan. (Saya sendiri menggunakan fitur ini untuk bekerja sambil curi-curi menonton video YouTube.)

Berdasarkan pengalaman saya menggunakan Opera Neon, saya mengakui bahwa konsep yang ditawarkan memang sangat menarik dan fresh. Namun, di satu sisi saya masih belum bisa menjadikannya sebagai browser utama saya. Salah satu alasannya adalah karena Opera Neon masih belum dilengkapi dengan fitur-fitur yang saya anggap krusial, seperti fitur add on dan juga fitur ad blocker—yang sebelumya sudah ada pada browser Opera. (Sebagai catatan, saya menggunakan browser Opera sebagai browser utama). Namun, Opera menjanjikan bahwa kelak mereka akan memperkaya Opera Neon dengan fitur-fitur tersebut. Jadi, kita tunggu saja tanggal mainnya.

Opera Neon sudah tersedia bagi perangkat dengan sistem operasi Windows maupun MacOS. Bagi Anda yang penasaran ingin mencoba browser ini, Anda bisa langsung mengunduhnya di sini.