Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Seperti Apa Sih Merencanakan Naik Haji Backpacker?

Haji merupakan kewajiban umat Islam yang kelima yang menurut orang Indonesia paling susah karena antrean semakin panjang saja dan memiliki nilai prestige tertinggi dalam tatanan masyarakat. Sebagian besar masyarakat menacari alternatif dengan jalan haji backpacker. Lalu, seperti apa sih merencanakan naik haji backpacker? Simak beberapa ulasan mengenai ibadah haji dan naik haji backpacker?
 
 

Ibadah Haji

Umat Islam berlomba-lomba untuk bisa menunaikan ibadah rukun Islam yang kelima ini. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
 
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam di Mina, wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini. Masyarakat saat ini banyak yang memilih cara naik haji backpacker sebagai alternatif untuk cepat menjalankan ibadah haji.
 

Haji Backpacker

Apa sih yang disebut haji backpacker? Naik haji backpacker merupakan istilah baru bagi haji-haji konvensional, haji backpacker lebih irit dibandingkan dengan haji ONH plus yang berangkat tahun ini, kisaran biaya ONH plus tahun 2016 untuk pendaftaran sekarang adalah 9500-12500 USD. Khusus untuk haji backpacker ini, jauh-jauh hari pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Dalam Negeri yang dipimpin oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Prince Naif bin Abdulaziz telah melarang warga Arab Saudi maupun warga asing pergi haji tanpa tasreh. Tasreh adalah izin resmi pergi haji dari pemerintah Arab Saudi. 
 
Jika dibandingkan, biaya haji regular dengan naik haji backpacker tentu jauh berbeda. Biaya haji reguler berkisar Rp40 juta–Rp50 juta sedangkan biaya haji backpacker Rp26,5 juta. Biaya backpacker ini sudah termasuk tiket pulang-pergi, biaya pembuatan visa haji, biaya vaksin, biaya pembayaran otoritas haji di Jeddah, akomodasi dan transportasi selama 9 hari di Arab Saudi, serta pakaian ihram. Biaya ini tentu termasuk murah dan efisien bukan jika dibandingkan dengan haji reguler.
 

Haji dari Luar Negeri


Haji dari luar negeri disini maksudnya adalah melakukan perjalanan haji dari negeri lain.  Untuk melaksanakan ibadah haji dari luar negeri tetap membutuhkan visa. Mengajukan visa haji di luar negeri biasanya dapat dengan langsung mengikut biro perjalanan haji di negara setempat, yang biasanya satu paket dengan segala fasilitas akomodasi untuk haji, atau  mengajukan langsung ke kedutaan Arab saudi di negara tempat tinggal.
 
Cari negara yang sedikit umat Islamnya seperti di Eropa, benua Amerika, Jepang, Korea, Hongkong, Taiwan, benua Afrika dan lain-lain di mana muslim sebagai minoritas. Umumnya, jatah kuota haji di negara-negara tersebut tidak terpakai sepenuhnya sehingga bisa dipakai oleh orang lain.
 
Haji dari luar negeri ini cocok jika Anda adalah seorang mahasiswa yang sedang belajar di negera-negara tersebut, dosen, atau tenaga kerja yang sedang mengajar atau bekerja di sana, seorang pengusaha yang sedang berbisnis di tempat tersebut.
 
Jika Anda bukan termasuk dari ketiga golongan di atas, maka Anda harus menyediakan uang lebih agar bisa berangkat haji dari luar negeri. Pertama, Anda harus datang ke negara tersebut dan mendapat izin tinggal sementara. Kedua, Anda harus memiliki tempat tinggal di negara yang dituju dan terdaftar di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia). Jika kedua syarat itu terpenuhi, maka Anda bisa berangkat haji dengan meminta bantuan pada KBRI setempat.
 

Cara Praktis Menunaikan Ibadah Haji

Setelah membaca ulasan di atas, Anda tentu mempertimbangkan antara memilih naik haji reguler atau naik haji backpacker. Cara praktis menunaikan ibadah haji pada hakikatnya adalah menunaikannya dengan cara yang sesuai dengan pilihan dan kebutuhan Anda. Misalnya, Anda membutuhkan kenyamanan dan asuransi perjalanan serta keperluan lainnya maka sebaiknya pilihlah haji reguler dengan konsekuensi biaya yang lebih besar dibanding haji backpacker. Namun, jika Anda menginginkan biaya haji yang murah maka pilihlah cara naik haji backpacker.
 
Jadi, kini Anda tentu lebih paham mengenai ibadah haji dan naik haji backpacker. Sudahkah Anda mengambil rencana cara menunaikan haji sesuai pilihan Anda haji backpacker atau reguler? Penjelasan di atas bisa menjadi pertimbangan Anda.