Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Sering Migren

Hai Dok, 

Dalam beberapa hari ini, istri saya sering mengalami migren. Apakah ada pantangan makanan atau pola hidup yang dihindari agar tidak mengalami migren? Bagaimana mencegah dan mengobati migren?

 

Salam,
Sutomo

 

Jawaban :

Hai Pak Sutomo,
Migren adalah nyeri atau sakit sekitar kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Migren merupakan salah satu nyeri kepala yang paling sering ditemukan. Nyeri kepala yang dirasakan bersifat berulang dengan serangan nyeri selama 4 • 72 jam. Migren dialami oleh lebih dari 28 juta orang di seluruh dunia. Diperkirakan prevalensinya (angka kejadian) di dunia mencapai 10%, wanita lebih banyak daripada pria. Beberapa studi menunjukkan bahwa kejadian migren bisa dialami seumur hidup (lifetime prevalence) pada wanita sebesar 25% sedangkan pada pria hanya sebesar 8%.

Penyebab dari migren hingga saat ini belum jelas, diduga ada kaitan dengan gangguan pada syaraf dan pembuluh darah dikepala serta beberapa senyawa kimia dan hormon (serotonin, histamin, dan katekolamin) yang berperan pada kejadian pemicu nyeri kepala migren ini. Untuk faktor pemicu dari migren cukup beragam dan multifaktorial, diantaranya ;

  1. Faktor hormonal seperti estrogen yang meliputi menstruasi, ovulasi, kontrasepsi oral cukup berperan dan ditemukan mengapa wanita lebih banyak menderita migrain.
  2. Faktor Diet (alkohol, daging yang mengandung nitrat, peyedap dan pengawet seperti monosodium glutamat, aspartam, cokelat, keju yang sudah lama/basi, tidak makan, puasa, minuman mengandung kafein) 
  3. Faktor Psikologis (stres, kondisi setelah stres/liburan akhir minggu, cemas, takut, depresi yang berkaitan dengan menurunnya kadar magnesium dalam otak)
  4. Faktor Lingkungan (cahaya yang menyilaukan, cahaya terang, stimulasi visual, sinar berpendar/berpijar, bau yang kuat, perubahan cuaca, suara bising, ketinggian, mandi keramas)
  5. Faktor yang berkaitan dengan tidur (kurang tidur, terlalu banyak tidur)
  6. Faktor yang berkaitan dengan obat-obatan (atenolol, kafein, simetidin, danazol, diklofenak, estrogen, H2-receptor blockers, histamin, hidralazin, indometasin, nifedipin, nitrofurantoin, nitrogliserin, etinil estradiol, ranitidin, reserpin)
  7. Faktor lainnya seperti trauma kepala, latihan fisik dan kelelahan berlebihan

Penderita migren sebagian besar memiliki riwayat keluarga migren dan sebagian besar juga sering mengalami sakit kepala tegang otot. Migren lebih sering mengenai pada usia dewasa muda, puncak insidens (kejadian serangan) antara usia 25 • 34 tahun, 90% mengalami nyeri kepala sebelum usia 40 tahun.


Gejala yang muncul saat serangan migren mulai terjadi terdiri dari beberapa fase dan yang cukup khas dirasakan pasien yakni melihat seperti kilatan lampu blits (photopsia) atau melihat garis zig zag disekitar mata dan hilangnya sebagian penglihatan pada satu atau kedua mata (scintillating scotoma), memburuk disaat makan makanan tertentu seperti makanan manis atau mengunyah terlalu kuat dan disertai dengan sulit/malas berbicara. Selanjutnya serangan bisa berupa nyeri kepala yang timbul terasa berdenyut dan berat. Biasanya hanya pada salah satu sisi kepala tetapi dapat juga pada kedua sisi. Sering disertai mual muntah, tidak tahan cahaya (photophobia) atau suara (phonophobia). Nyeri kepala sering memburuk saat bergerak dan pasien lebih senang istrahat ditempat yang gelap dan ini sering berakhir antara 4 • 72 jam.

Prinsip penanganan dari keluhan migren adalah hindari faktor-faktor yang dapat memperburuk serangan migren seperti suara yang keras, bau yang tajam, cahaya silau, stress dan beberapa makanan seperti penyedap rasa, keju, cokelat, manisan buah-buahan, kacang-kacangan dan selai kacang makanan yang diasinkan, diasamkan atau difermentasikan, kismis, pepaya, plum merah, krim berasa asam, buah-buahan beraroma sitrus, alkohol dan kafein yang berlebihan. Pada saat serangan, obat yang digunakan antara lain yang bersifat analgesik (pereda rasa nyeri). Tidak perlu resep obat dokter bila serangan migren jarang-jarang dan dengan mudah dihilangkan hanya dengan istirahat atau tidur.

 

Salam Sehat,
dr. Ryan Thamrin