Home  »  News   »  
News

Setelah PHK Massal, COO Adam Bain Tinggalkan Twitter

[Foto: Twitter.com]
[Foto: Twitter.com]
Berita yang cukup mengejutkan datang dari raksasa media sosial Twitter. Chief Operating Officer (COO) Adam Bain yang telah menjabat selama enam tahun hari ini, Kamis 10 November 2016, resmi mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Bain sendiri juga telah mengeluarkan pernyataan melalui akunresminya, @adambain.

Setelah meninggalkan Twitter, Bain mengaku bersemangat untuk melakukan “sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda di luar perusahaan,” namun tidak memberi detail mengenai masa depannya setelah ini.

“Setelah enam tahun dan kesempatan sekali seumur hidup, saya akhirnya memberitahu Jack kalau saya siap ‘berpindah gigi’ dan melakukan sesuatu yang baru di luar perusahaan,” kicaunya di Twitter, menyinggung nama Jack Dorsey, CEO perusahaan tersebut.

Bain bergabung dengan Twitter setelah meninggalkan jabatan presiden pendapatan global dan kemitraan di Fox Interactive Media pada 2010. Setahun lalu, dia dipromosikan menjadi COO setelah Dorsey ditunjuk menjadi CEO permanen. Promosi Bain setengahnya dimaksudkan untuk membantu Dorsey, yang tetap menjabat chief executive di Square, perusahaan pembayaran yang mereka dirikan pada 2009.

Karena Bain merupakan sosok yang disukai dan dihormati, baik di dalam dan di luar perusahaan, dia juga bertugas untuk membantu perusahaan melewati banyak tantangan, termasuk pertumbuhan pengguna yang lambat, tekanan investor untuk mengangkat bisnis periklanan, potensi penjualan, dan pengumuman terbaru mengenai Twitter yang akan merumahkan 350 karyawan, atau sekitar sembilan persen dari keseluruhan karyawannya.


Pengunduran diri Bain hanya berjarak dua minggu setelah Twitter mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang telah lama menjadi rumor, yang imbasnya mengenai divisi penjualan yang berada di bawah tanggung jawab Bain. Bain merupakan salah satu dari jajaran petinggi Twitter, termasuk kepala produk Kevin Weil, yang meninggalkan tersebut tahun ini.

Perusahaan teknologi yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat tersebut juga ditengarai tengah mengalami kerugian karena kegagalan menarik pengguna baru, kata Brian Blau, analis dari Gartner.

“Kepergian Adam Bain merupakan contoh lain yang menggambarkan kesulitan mereka mempertahankan talenta-talenta bagus dan membalikkan kondisi perusahaan, walaupun banyak usaha telag dilakukan sejak Jack Dorsey kembali menjabat CEO pertengahan 2015 lalu,” katanya.

Analis dari Forrester, Erna Alfred Liousas berpendapat, mungkin kondisi jejaring sosial saat ini tidak terlalu cocok dengan gaya Bain. Padahal sebelumnya, Bain yang populer dan ramah digadang-gadang sebagai calon CEO Twitter setelah Dick Costolo keluar pada Juni 2015.

Sepeninggal Bain, jabatan COO akan diambil alih Anthony Noto, chief financial officer (CFO) dan Twitter akan mencari CFO baru. “Sebagai COO, Noto akan terus memimpin bisnis konten live dan bertanggung jawab untuk mendatangkan pendapatan bagi perusahaan, termasuk penjualan iklan global, data, produk pendapatan, dan MoPub, serta kemitraan global dan pengembangan bisnis,” kata Twitter dalam pernyataannya.

Bain sendiri masih akan membantu dalam proses transisi kepemimpinan selama beberapa minggu mendatang. Mantan COO Twitter tersebut memang belum mengumumkan dimana dia akan berlabuh, namun menurut sebuah sumber yang dekat dengannya, Bain tidak akan bergabung dengan kompetitor seperti yang dilakukan Kevin Weil. Seperti yang telah diketahui, Weil bergabung dengan perusahaan aplikasi pembagian foto Instagram tahun lalu. Menurut sumber tersebut, Bain kemungkinan juga akan hengkang dari bisnis periklanannya.

Kesulitan yang dialami Twitter sebetulnya bukan hal baru dalam ranah media sosial. Industri tersebut memang belakangan ini tengah mengalami kesulitan karena pertumbuhan pengguna yang stagnan.