Home  »  News   »  
News

Startup Austria Ini Ciptakan “iPad” Khusus Bagi Penyandang Tunanetra

[Foto: techcrunch.com]
Sebuah startup asal Austria telah menciptakan sebuah tablet Android yang dirancang khusus untuk para penyandang tunanetra. Tablet yang dinamakan Blitab ini diharapkan bisa mengubah cara para penyandang tunanetra dalam menggunakan perangkat komputasi.

Tablet Android ini terbagi atas dua bagian utama. Di bagian atas terdapat panel huruf Braille, sementara di bagian bawah terdapat layar sentuh biasa. Panel huruf Braille itu menggunakan teknologi smart liquid yang memungkinkan panel menghasilkan kode Braille yang berubah-ubah sesuai dengan menu yang sedang dibuka. Dengan begini, penyandang tunanetra bisa dengan mudah membaca dan melihat konten yang terdapat pada layar tablet tersebut. Tidak hanya itu saja, tablet ini juga dilengkapi dengan fitur voice over yang bisa secara otomatis membacakan konten pada tablet tersebut.


Salah satu poin penting yang jadi kelebihan dari Blitab adalah harganya yang sangat terjangkau. Blitab ini hanya dibanderol harga $500 (setara Rp 6,6 juta) saja. Padahal, perangkat lain yang memiliki fitur serupa biasanya dijual dengan harga yang selangit, bahkan bisa sampai menginjak angka $5000 (setara Rp 66 juta)! Tentunya ini akan mempersulit masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah untuk mendapatkannya. Tidak hanya itu saja, seringkali sistem operasi yang digunakan sudah ketinggalan jaman. Sementara itu, Blitab menawarkan sistem operasi Android, beserta fitur Bluetooth dan WiFi.

“Blitab merupakan sebuah contoh yang baik bahwa desain kreatif dan inovasi teknologi tinggi dapat meningkatkan perubahan sosial dan meningkatkan kesejahteraan digital para penyandang tunanetra. Pada ajang CES ini kami berharap dapat bertemu dengan calon pembeli. Kami mempunyai rencana besar bagi teknologi kami,” ujar Kristina Tsvetanova, selaku pendiri BLITAB Technology.

Seperti yang dikutip dari Techcrunch, sejauh ini sudah ada 3 ribu penyandang tunanetra yang mencoba perangkat Blitab dan memberikan respon yang positif. Bahkan, pengguna yang awalnya pesimis pun akhirnya berubah pikiran dan ingin menggunakan tablet tersebut.