Home  »  News   »  
News

Startup Ini Kembangkan Sistem Perbankan Tradisional yang Dijalankan Robot

[Foto: Pexels.com]
Sebuah startup asal Italia berencana untuk “melampaui” ide mesin bitcoin dan menawarkan layanan layaknya sebuah bank tradisional, namun hampir seluruh prosesnya dijalankan tanpa campur tangan manusia. Alih-alih, mereka akan menggunakan bot (robot virtual) dengan artificial intelligence (AI).

Euklid, startup di bidang teknologi finansial baru-baru ini membuka kantor pusat di London, Inggris, dengan ambisi menyusul sukses MoneyFarm dan Soundreef. Mereka memilih akselerator startup khusus teknologi finansial, Level39, untuk mengimplementasikan strategi internasionalnya.

Seperti MoneyFarm yang beroperasi sebagai penasehat keuangan independen online, Euklid sangat aktif di bidang teknologi finansial (fintech), namun berencana untuk menempuh jarak lebih jauh dibandingkan fintech startups lainnya dengan mengenyahkan campur tangan manusia dari bisnis yang ditawarkan.

Startup yang didirikan tahun 2015 lalu itu mengembangkan teknologi yang kabarnya bisa memprediksi fluktuasi bitcoin (mata uang digital terpopuler hingga saat ini), sehingga bisa memaksimalkan nilai investasi dengan crypto-currency, aset digital yang dirancang untuk beroperasi sebagai media pertukaran dalam jual-beli (seperti halnya mata uang), menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi, dan untuk mengontrol penciptaan unit tambahan dari mata uang.

Pihak perusahaan menggambarkan teknologi mereka sebagai penggabungan antara kemampuan otomatis dari kecerdasan buatan dengan kepastian dan transparasi transaksi blokchain, situs web yang menyediakan layanan dompet bitcoin berbasis web.


“Jual beli berbasis algortima telah sering dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini, namun aset utama kita adalah kemampuan sistem kita untuk mengoptimasi diri sendiri dan beradaptasi dengan pasar,” kata co-founder Euklid, Antonio Simeone kepada ZDNet.

Konsep mereka nampaknya bekerja dengan baik. Dalam setahun terakhir, Euklid telah melaporkan perolehan 132 persen dalam investasi bitcoin. Setiap aset dianalisa 30 algoritma, yang memperhitungkan 256 parameter dan mempelajadi langkah-langkah terbaik berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Sebuah seed funding yang dilakukan investor yang tak disebutkan namanya memungkinkan Euklid untuk mendirikan perusahaan baru di Inggris, dan sebuah dana investasi alternatif yang dicadangkan (RAIF) di Luxembourg.

“Para investor kami tertarik dengan kinerja perusahaan, juga kenyataan bahwa setiap operasi selalu diregistrasi dan bisa dilihat oleh penlanggan di blockchain, dan juga karena kurangnya biaya operasional,” kata Simeone.

Startup ini tak memberlakukan biaya pengelolaan, namun mengambil potongan dari profit sebanyak 20 persen.

Euklid berencana untuk berekspansi di luar investasi bitcoin, dan nampaknya rencana tersebut bisa diwujudkan berkat kerjasama dengan startup lain yang dibina oleh Level39, Bankable. Startup tersebut memiliki produk yang sama dengan bank tradisional: giro, pembayaran dengan kartu debit, dan peluang untuk mengeksekusi transfer antar negara (wire transfer). Segalanya dipersiapkan dan dijalankan oleh AI.

“Peran promotor keuangan sedikit banyak telah mulai terkikis. Sebabnya, manusia akan selalu memiliki kelemahan karena emosi mereka, sedangkan algoritma akan selalu netral dan tak memihak. Bank-bank mulai sadar bahwa peran mereka tak lagi memadai, dan mulai mempelajari bagaimana mereka bisa berubah dan berkembang,” katanya.

Walaupun Simeone menunjukkan kepercayaan diri yang hanya dimiliki oleh sedikit founder startup asal Italia, cukup adil untuk mengatakan Euklid bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi finansial yang memiliki konsep menarik.

Aplikasi Satispay, misalnya, memungkinkan penggunanya untuk membayar pengeluaran mereka tanpa kartu kredit atau metode perbankan tradisional lainnya dengan menandatangani perjanjian dengan raksasa minyak  TotalErg untuk menggunakan aplikasi di setiap stasuin pengisian bahan bakar Total di seluruh negeri. Startup ini mengincar target 500.000 pengguna di akhir tahun depan.

Selain itu, ada startup crowdfunding Starteed yang membantu mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada korban bencana gempa di Italia, dan telah berhasil mengumpulkan $1,29 juta sampai saat ini.