Home  »  News   »  
News

Studi: Gerakan Mouse Bisa Mendeteksi Jika Anda Berbohong

[Foto: Shutterstock]
Bagaimana dengan ide mendeteksi kebohongan melalui gerakan mouse?

Mendeteksi kebohongan dari pergerakan mouse memang sudah lama dipraktekkan—tapi kebanyakan hanya mengidentifikasi kepalsuan yang dihasilkan mesin. Bertahun-tahun yang lalu, para periset menemukan cara untuk mendeteksi “robot” secara online berdasarkan seberapa cepat klik yang dilakukan. Pada tahun 2014, Google mulai menggunakan fitur serupa untuk tes “I Am Not Robot”. Jika mouse bergerak terlalu cepat dan tidak wajar saat mengklik di kotak, bisa dipastikan yang meng-klik bukan manusia.

Kini peneliti sedang belajar bagaimana menggunakan gerakan mouse untuk mendeteksi manusia yang sedang berbohong. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One bulan lalu, periset asal Italia melihat bagaimana pengguna komputer memindahkan kursor mereka ketika mereka mengatakan yang sebenarnya dan ketika mereka berbohong.

Periset dari Universitas Padova di Italia meminta 40 peserta untuk memberikan informasi pribadi selama kuis komputer dengan menggunakan software berbasis kecerdasan buatan (AI). Setengah dari kelompok tersebut diberitahu untuk menanggapi dengan jujur, sementara separuh lainnya diberi identitas palsu untuk dihafal.

Mereka kemudian mengajukan 12 pertanyaan dan komputer terus melacak pergerakan mouse masing-masing peserta saat mereka mengisi informasi. Kuis terdiri dari enam pertanyaan yang berfokus pada jenis informasi yang terdapat dalam verifikasi keamanan online, seperti “apakah Giulia nama asli Anda?” dan “apakah Anda lahir di Padova?”


Selain itu, mereka juga mengajukan enam pertanyaan tak terduga, seperti “apakah Capricorn tanda Zodiak Anda” dan “apakah Venezia adalah kota tempat Anda tinggal,” yang dirancang untuk mengidentifikasi para pembohong.

Para periset menemukan bahwa jawaban palsu menghasilkan gaya gerak yang berbeda dengan orang-orang yang menjawab dengan jujur, terutama dalam pertanyaan-pertanyaan tak terduga ini.

Hal ini bisa membantu mengidentifikasi pencuri identitas yang selalu berbohong saat mereka menjawab pertanyaan keamanan seperti “apa band favorit Anda apa?” atau “di kota mana kamu dilahirkan?” Seperti kita ketahui, rincian semacam itu sangat mudah dikumpulkan dalam serangan rekayasa sosial.

Pertanyaan tambahan yang tak diduga berpengaruh pada bagaimana orang yang memberi informasi palsu memindahkan kursor mereka. Mereka akan mulai menggerakkan mouse mereka kemana-mana, kata para peneliti. Bagi orang yang menjawab dengan jujur, gerakan mouse tidak berubah dan mengikuti lintasan lurus.

“Mereka yang mengatakan kebenaran seharusnya dapat memberi tanggapan tentang zodiak mereka secara lebih otomatis daripada pembohong, oleh karena itu, respons mereka diharapkan lebih cepat, dengan sedikit kesalahan dan ditandai dengan lintasan mouse yang lebih langsung,” kata studi tersebut.

Dengan menggunakan data tersebut, para peneliti membangun sebuah mesin pendeteksi yang dilengkapi algoritma khusus, yang dapat mendeteksi secara akurat—95 persen dari keseluruhan—orang-orang berbohong secara online hanya berdasarkan gerakan mouse mereka.

Memang metode deteksi kebohongan dengan mouse tidak bisa mendeteksi pencuri identitas, yang memungkinkan terjadinya fraud. Namun pertanyaan yang tak terduga tampaknya memainkan peran besar dalam mengenali pendusta dengan gerakan kursor mereka, dan diharapkan bisa menjadi sesuatu untuk dikembangkan menjadi metode verifikasi baru.

Menurut para periset, pertanyaan yang tidak terduga membuat orang harus menjawab dengan hati-hati dan ini mungkin merupakan pembatasan penggunaan teknik verifikasi otomatis secara online.