“Apesnya”, pekerjaan rumah Ubisoft selaku publisher Watch Dogs 2 pun bertambah. Sebab, rumah produksi sebelah, Rockstar Games, sukses mendapatkan testimonial yang bagus dari game pertama Red Dead Redemption. Setelah dilepas ke pasaran pada tahun 2010 yang lalu untuk platform PlayStation 3 dan Xbox 360, game ber-genre serupa ini nyata-nyata mendapatkan rekor nilai yang nyaris sempurna di MetaCritic. Nilai 95 dari 100 persen jelas bukan main-main untuk game yang satu ini. Bisa jadi itu adalah alasan mengapa Red Dead Redemption kemudian akan diberikan penerus.
Sayangnya, Rockstar Games mengemukakan bahwa rencana awal dari pelepasan game yang satu ini pada musim gugur 2017 (sekitar bulan-bulan menuju akhir tahun) di beberapa negara harus ditunda hingga setidaknya tahun depan. Alasan ditundanya Red Dead Redemption 2 lebih kepada urusan teknis. Strauss Zelnick – pemegang saham terbesar Take-Two Interactive, yang membawahi Rockstar Games – kemudian angkat suara. Menurut dia, tujuan dari penundaan Red Dead Redemption 2 ini tergolong normative, yakni supaya mereka untuk bisa memberikan usaha yang optimal dan lebih luar biasa, sehingga bisa memuaskan para gamers.
Walau begitu, alasan Zelnick sebetulnya agak logis juga, mengingat kalau misalkan game ini dirilis dengan terburu-buru bisa jadi hasilnya juga akan terkesan setengah hati. Padahal edisi pertama dari game ini sekaligus memberikan ekspektasi yang amat tinggi dan standar bagi game keduanya nanti.
Sementara saat ditanya apakah ada gangguan secara teknis dalam pembuatan game ini, Zelnick menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah masalah utamanya. Tapi Rockstar Games berusaha untuk “push the limit” atau melampaui standar pada game pertama. Mereka berkeinginan supaya game ini juga bisa kompatibel dengan engine terbaru. Itulah mengapa dua sasaran dari game ini adalah konsol Playstation 4 dan Xbox One.
“Kami ingin memastikan kalau waktu yang ada bisa kami manfaatkan semaksimal kami bisa dan sesuai dengan ekspektasi konsumen ke game bikinan Rockstar. Itulah hal yang akan kami sajikan. Jadi kami mendukung keputusan yang sudah dibuat oleh rumah produksi dan kami pun percaya diri hal tersebut akan terbukti terutama dari sisi kreativitas, artistik, sekaligus sisi ekonomisnya,” ujar Zelnick saat dikutip dari Gamespot.
Zelnick juga menyampaikan bahwa edisi kedua dari Red Dead Redemption ini juga diproduksi supaya meraup potensi konsumen yang jauh lebih lebar dari pada edisi pertamanya dulu. Wajar memang karena game pertama dari Red Dead Redemption terkesan under-rated dan kurang diapresiasi oleh para gamers yang menggunakan konsol PlayStation 3 dan Xbox 360. Tapi di saat yang bersamaan, pihaknya juga tidak mau terlalu takabur dan terlampau yakin bahwa game ini akan menghasilkan penjualan yang tinggi.
Red Dead Redemption 2 direncanakan akan dirilis pada tahun 2018, lebih tepatnya bulan April. Sekaligus membarengi tahun fiskal 2019 dari Take-Two Interactive, rumah produksi yang digawangi oleh Zelnick. Kira-kira apa bisa semeledak Red Dead Redemption pertama ya?