Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Sulap Komunitas yang Anda Miliki Menjadi Calon Konsumen

[Foto: rd.com]
Komunitas merupakan sekelompok pengguna yang percaya dan yakin dengan brand Anda. Mereka bukan saja yakin dengan kemampuan Anda, bahkan mereka juga yakin dengan wawasan dan juga perjalanan bisnis Anda. Tidak hanya itu saja, mereka juga yakin bahwa Anda memiliki produk dan layanan yang sangat baik dan berkualitas tinggi. Hanya saja, mereka masih belum siap untuk membeli dari Anda.

Mereka selalu mengikuti setiap perkembangan Anda dengan seksama, mendukung melalui tombol Like, membagikan status-status yang Anda unggah kepada teman-teman mereka, atau mungkin memberikan komentar-komentar yang membangun. Dengan kata lain, mereka adalah calon pembeli produk atau layanan Anda yang sebenarnya. Semakin besar komunitas yang Anda bangun, semakin besar juga kemungkinan mereka akan datang kepada Anda untuk membeli produk atau jasa yang Anda jual di masa yang akan datang.

Ketika brand-brand besar menyadari keberadaan komunitas ini, komunitas ini akan diarahkan sedemikian rupa untuk ‘dicuci’ pikirannya. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat proses mereka dalam mengambil keputusan untuk membeli produk Anda. Berikut ini adalah cara untuk memanfaatkan komunitas tersebut untuk menjadi pelanggan Anda. Brand-brand besar ini juga memberikan contoh yang baik bagaimana mereka memanfaatkan komunitas ini dan ‘menyulap’ komunitas atau calon pembeli tersebut menjadi seorang pembeli / pelanggan berbayar.

Media Sosial. Kebanyakan brand akan melalui jalan mudah ini untuk membangun komunitas mereka sebesar mungkin. Melalui metode media sosial ini, sangat mudah untuk setiap brand untuk membangun pengikut mereka. Brand minuman seperti Coca-Cola misalnya, memiliki salah satu pengikut yang terbesar di dunia. Mereka sering mempengaruhi pengikut dengan memberikan pesan yang sangat mudah dicerna: kalau mau melepas dahaga, minum Coca-Cola.


Penggunaan newsletter. Di Malaysia, tidak ada begitu banyak brand yang fokus untuk membangun komunitas melalui penggunaan newsletter. Padahal, dengan sedikit kreativitas, brand-brand dapat mendorong para pengguna untuk membuat akun di portal tersebut untuk mengikuti setiap perkembangan dan promosi yang ada. Contoh yang baik adalah strategi yang digunakan oleh portal layanan Weddinglah.com.my yang membantu calon pengantin untuk merencanakan hari pernikahan secara online. Newsletter ini biasanya akan dikirim seminggu sekali, yang biasanya berisi berbagai tips-tips pra-pernikahan, promosi, dan juga informasi acara yang akan berlangsung.

Pengikut setia blog. Pada bulan September tahun 2015 lalu, Nescafe mengumumkan bahwa mereka tidak akan aktif menggunakan website, tetapi akan lebih mengalokasikan waktu pada penulisan blog. Lalu, mereka pun beralih menggunakan Tumblr. Menurut Nescafe, mereka harus menciptakan satu komunitas yang sangat besar dan hal itu bisa dicapai dengan penggunaan situs blog yang lebih interaktif dibandingkan situs yang statis. Di blog, para pengguna dapat berinteraksi atau memberi pendapat, pandangan dan komentar untuk setiap status yang telah diunggah oleh Nescafe. Cara seperti ini sangat efektif agar brand mereka terkesan lebih terbuka.

Penggunaan Aplikasi Messenger. Tahukah Anda bahwa aplikasi messenger seperti Telegram dan WhatsApp memiliki sebuah fitur yang memungkinkan Anda untuk memiliki saluran sendiri yang bisa digunakan untuk broadcast berita secara langsung dengan para pengikut Anda? Ini memungkinkan Anda untuk melakukan broadcast satu arah, memberi pengumuman, atau menyebarkan informasi kepada para pengikut ataupun komunitas Anda dengan mudah. Tidak seperti media sosial yang harus dibayar untuk setiap promosi yang dilakukan, promosi melalui aplikasi messenger seperti ini tidak hanya gratis tapi juga sangat efektif karena langsung mencapai individu yang dimaksud.

Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id.