Home  »  News   »  
News

Tesla Ciptakan Alat yang Membuat Mobil Biasa Menjadi Swakemudi

[Gambar: Wired | wired.com]
Belum lama ini, Tesla mengumumkan rencananya untuk menginstall hardware yang memungkinkan semua mobil menjadi driverless, alias tanpa sopir (swakemudi). Hardware ini diharapkan mampu membuat mobil yang bersangkutan dapat mengemudikan dirinya sendiri di tingkat keselamatan yang bahkan lebih tinggi dari pada mobil yang dikemudikan oleh manusia.

Hardware mobil swakemudi ini kabarnya akan mencakup delapan kamera yang menyediakan visibilitas 360 derajat selama lebih dari 800 kaki; 12 sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi benda-benda keras dan lunak; dan mampu radar yang mampu melihat melalui hujan, kabut, debu dan kendaraan lainnya.

Tak hanya itu, Tesla akan memasang komputer onboard baru dengan kekuatan 40 kali dari model komputasi Tesla sebelumnya. Fitur  baru ini dapat menjalankan sistem inti Tesla untuk memproses informasi dari komponen perangkat keras lainnya. Komputer onboard ini pun mampu mengumpulkan informasi dari jutaan pengemudi di seluruh dunia.


Tesla dan hardware barunya ini tidak menggunakan fitur autopilot generasi pertama, seperti pengereman otomatis darurat, peringatan tabrakan, lane holding dan cruise control aktif. Perusahaan ini tengah memvalidasi dan mengaktifkan kembali fitur- fitur lain, bersama dengan fitur baru.

Richard Wallace, direktur analisis sistem transportasi di Pusat Riset Otomotif, mengatakan bahwa Tesla menerapkan strategi yang tepat dengan meluncurkan produk hardware ini. Dengan perangkat ini Tesla akan mengubah kendaraan biasa menjadi kendaraan otomatis melalui update software over-the-air (OTA).

“Hal ini adalah keuntungan yang Tesla miliki, karena tidak setiap perusahaan mobil bisa melakukannya,” kata Wallace pada TechNewsWorld. “Ini strategi  Tesla dan saya tidak akan terkejut jika beberapa OEM lainnya memutuskan untuk mengikutinya.” lanjutnya. Charles King, seorang principal analyst dari Pund-IT, menilai jika pendekatan Tesla ini memang berbeda dengan yang lainnnya. Biasanya orang berharap sebuah teknologi itu bisa tersedia secara instan dan siap digunakan. Sedangkan Tesla memilih untuk menerapkan teknologi tersebut secara bertahap.

Menurut Charles King, strategi Tesla yang terus mendorong penerapan mobil swakemudi langsung di kendaraan penumpang dinilai cukup agresif. Hal ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan para pesaingnya, baik itu para raksasa perusahaan otomotif, ataupun perusahaan seperti Google. Mereka ini lebih memilih menerapkan teknologi ini secara bertahap. Untuk saat ini Google dan para produsen otomotif utama lebih berfokus untuk menerapkan teknologi swakemudi ini untuk kendaraan komersial ataupun industri.

Jim McGregor, principal analyst dari Tirias Research memiliki pandangan yang hampir sama. Namun ia lebih fokus pada soal regulasi. Di AS, jumlah negara bagian yang memperbolehkan mobil swakemudi masih hitungan jari. Lalu apa yang akan terjadi jika Tesla menyalakan fitur swakemudi di perangkatnya, sedangkan negara masih belum memperbolehkannya?