Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Tiga Jenis Kandungan Minuman Yang Sebaiknya Dihindari

Maraknya produk minuman segar yang dijual di pasaran dibarengi kampanye iklan yang gencar dan bombastis membuat kita sering kali tergiur untuk mencoba. Padahal belum tentu semua produk minuman yang ditawarkan itu baik untuk kesehatan.

Berikut ini tiga bahan yang terkandung dalam minuman yang sebaiknya dihindari karena berpotensi menimbulkan jenis jenis penyakit tertentu:

Fosfor

Bahan fosfor banyak terkandung dalam minuman berkarbonasi. Apabila ginjal tidak bekerja dengan baik, fosfor akan terakumulasi di dalam tubuh dan menyebabkan pengerasan (kalsifikasi). Kondisi ini bisa mengakibatkan risiko gangguan tulang dan jantung. Untuk itu hindari minuman yang mengandung fosfor tinggi sepertiĀ softdrink. Untuk mendapatkan ginjal yang sehat, Anda hanya memerlukan 800-1.200 mg fosfor per hari.[1]

Kafein


Kafein termasuk bahan utama dalam minuman berenergi. Zat yang terkandung dalam kafein dapat memacu detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Apabila berlebihan, kafein bisa menyebabkan kejang-kejang akibat jantung yang terpacu. Menurut Food and Drugs Association (FDA) atau badan pengawasan oban dan makanan di Amerika Serikat (AS), minuman berenergi mengandung tiga kali lebih banyak kafein. Jika pada kopi kadar kafeinnya hanya 150 ml/5 oz, maka pada minuman berenergi kandunan kafeinnya mencapai 450 ml/5 oz.[2]

Gula
Banyak yang tidak menyadari bahwa minuman energi sarat dengan kandungan gula. Jika dikonsumsi terus-menerus, hal itu bisa menyebabkan kadar gula di dalam tubuh meningkat drastis sehingga berpotensi mengakibatkan diabetes. Tingginya kadar sodium pada minuman penyegar akan semakin membuat kita semakin haus. Sehingga semakin banyak minum, akan akan semakin membuat ketagihan. Jika sudah demikian, kadar gula dalam darah akan semakin meningkat dan risiko terkena penyakit diabetes semakin besar.[3]

Untuk mengetahui kandungan dalam minuman yang aman dan tidak berpotensi menimbulkan jenis jenis penyakit tertentu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.

Sebarkan artikel ini kepada relasi Anda melalui media sosial. Bagikan juga pengalaman Anda terkait kebiasaan mengkonsumsi minuman berenergi dalam kolom di bawah ini.