Kita semua tahu media sosial merupakan sebuah alat yang penting dalam proses pemasaran produk dan jasa. Jika Anda lihat di setiap jaringan media sosial yang ada, begitu banyak individu dan brand yang tidak memperhitungkan waktu. Mengambil setiap kesempatan yang ada untuk meletakkan iklan-iklan mereka dengan gaya pasar malam. Iklan mereka selalu ada di siang, malam, pagi, dan sore, baik itu di akun mereka dan juga di setiap jejaring sosial yang mereka ikuti. Tetapi lebih banyak yang menghasilkan masalah daripada pendapatan.
Ada beberapa cara efektif untuk menghentikan praktek-praktek media sosial yang tidak bermanfaat tadi. Mari kita lihat apa yang seharusnya Anda lakukan untuk hasil yang lebih baik.
Kredibilitas brand Anda. Pada zaman sekarang, jumlah individu dan brand yang tidak dapat dipercaya jauh lebih banyak daripada yang dapat dipercaya. Anda sendiri akan membeli produk atau menggunakan jasa dari brand yang sudah Anda percaya dan yakin atas kualitas mereka. Begitu juga dengan apa yang Anda jual kepada orang lain. Anda sebenarnya perlu membangun brand yang kuat untuk membuat para konsumen di luar sana mempercayai Anda. Walaupun Anda hanya mempunyai perusahaan kecil dan tidak mempunyai pekerjaan tetap, mereka tidak perlu tahu tentang ini. Sebaliknya, Anda perlu meyakinkan para pengguna bahwa brand Anda adalah brand yang besar dan dapat dipercaya. Ini strategi branding yang perlu Anda buat. Mulailah dengan nama perusahaan yang mudah diingat, logo kreatif dan mudah digambar, warna yang unik, slogan yang pendek dan mudah melekat dalam pikiran.
Jual, jual, jual, dan jual. Anda pun pasti akan terus scrolling layar smartphone Anda dengan cepat ketika melihat iklan yang tidak habis-habisnya menjual. Kita sendiri tidak suka melihat banyak iklan, teknik semacam ini tidak akan berhasil. Cara paling efektif adalah dengan menggunakan strategi 80/20, yaitu mengunggah status-status yang mempunyai konten pengetahuan, hiburan, dan apa saja konten yang sesuai dengan karakteristik produk Anda, tetapi dengan perbandingan 80 persen tidak menjual dan 20 persen menjual. Dengan kata lain, dari lima status yang Anda unggah sisipkan satu status yang berbentuk promosi dan iklan.
Frekuensi update status yang ekstrim dan tidak berinteraksi. Tidak salah memang jika Anda ingin mengunggah status terbaru setiap lima menit, tapi jangan heran apabila banyak follower Anda yang kabur. Algoritma yang ada di setiap media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn, memprioritaskan status-status yang mempunyai jumlah komentar, Like, dan share yang tinggi. Status ini akan lebih lama bertahan di timeline. Hal ini berarti, status Anda harus mengundang interaksi dan ‘percakapan’ agar bertahan lama di halaman utama media sosial itu. Tanpa adanya interaksi, status Anda akan hilang dan digantikan oleh status-status lain yang lebih interaktif.
Brand Anda tidak punya juru bicara, peminat, dan pendukung setia. Kesalahan besar yang dilakukan oleh setiap brand yang menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran utama mereka adalah tidak ada seorang pun yang menjadi juru bicara, peminat, dan pendukung setia tidak resmi yang membantu memperkuat dan menyebarkan berita, informasi, dan promosi ke teman-teman mereka. Strategi ini dinamakan Influencer Marketing. Dengan pengaruh individu-individu ini kepada teman-teman mereka, tingkat adaptasi dan pembelian produk dan jasa yang Anda jual dapat ditingkatkan dengan lebih efektif. Dapatkan individu-individu yang mempunyai banyak kenalan di media sosial sebagai juru bicara tidak resmi dan Anda dapat melihat hasilnya dengan cepat.
–
Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id