“Saya sama sekali tidak terkejut melihat begitu banyak cerita palsu yang trending,” kata seorang mantan anggota tim yang awalnya bertugas untuk memonitor kolom trending topics di Facebook. Dalam hal seperti ini, kode dan algoritma saja tidak cukup untuk membedakan mana berita yang benar dan mana yang bukan. Bahkan, pada sebuah kasus, trending topic tersebut jelas-jelas bersumber pada situs yang memiliki domain “faking news.”
Mengingat Facebook kerap menjadi sumber berita jutaan penggunanya, media sosial ini tentunya memiliki tanggung jawab untuk menampilkan berita-berita yang akurat. Jika berita-berita palsu bisa lolos ke kolom trending topics, tentunya hal ini dapat mempengaruhi masyarakat—terutama bagi pengguna Facebook—secara signifikan. Akan sangat berbahaya jika sebuah berita hoax yang dibuat untuk menjatuhkan sebuah pihak tersebar melalui trending topic.
The Washington Post menekankan bahwa laporannya itu memang bersifat relatif karena trending topics sendiri biasanya disesuaikan dengan akun masing-masing penggunanya. Jadi, bisa saja feed Facebook Anda tidak menerima trending topic hoax seperti yang diberitakan. Namun, kemungkinannya akan selalu ada. Yang jelas, kejadian-kejadian ini membuktikkan bahwa Facebook perlu membenahi lagi transisi dari editor sungguhan ke sistem algoritma pada trending topics.