Home  »  News   »  
News

Ucapkan Selamat Tinggal pada Android Gingerbread dan Honeycomb di 2017

[Foto: slashgear.com]
[Foto: slashgear.com]
Bagi yang pernah menggunakan dua versi Android ini, mungkin ini akan menjadi kabar yang menyedihkan. Pasalnya, Google mengumumkan Android 2.3 Gingerbread dan 3.0 Honeycomb bakal pensiun pada periode awal 2017. Sedangkan untuk tanggal pastinya akan diumumkan menyusul.

Seiring diberhentikannya dua sistem operasi tersebut, maka Google pun akan menghentikan dukungannya, termasuk dukungan di toko aplikasinya, Play Store.

Dua versi Android itu secara berurutan telah beroperasi selama 5 tahun dan 6 tahun di perangkat-perangkat Android. Bagi Google Play, inilah waktu yang dirasa tepat untuk menghentikan dukungan pada dua sistem operasi lawas tersebut.

Dilansir dari slashgear, Gingerbread sendiri digadang-gadang sebagai versi Android legendaris sepanjang masa. Ketika diluncurkan pertama kali pada 2010 silam, Gingerbread banyak membawa perubahan yang signifikan. Salah satu yang paling fenomenal adalah dukungan kamera depan untuk selfie.

Selain itu, ada juga kemampuan memencet keyboard virtual secara berbarengan alias multitouch, serta antarmuka simpel nan elegan yang masih dipertahankan hingga sekarang. Bahkan, ketika munculnya Android Jelly Bean (4.1 dan 4.3) di tahun 2012, masih ada beberapa vendor yang meluncurkan perangkatnya dengan versi Gingerbread. Meski, versi-versi itu umumnya untuk pasar low-end. Hingga kini, Gingerbread masih terdistribusi pada 1,3% perangkat Android. Persentase serupa dimiliki versi Ice Cream Sandwich yang masih akan didukung dalam waktu lebih lama.


Sementara itu, Honeycomb memang sering dinobatkan sebagai produk gagal. Diluncurkan pada Februari 2011, kiprahnya cepat digantikan Android 4.0 Ice Cream Sandwich pada Oktober di tahun yang sama. Pada pertengahan 2014, Honeycomb memang sudah hampir punah. Persentasenya sangat kecil dan barangkali tak bakal berdampak pada pengguna ketika dihapus nanti.

Ada beberapa kelemahan Honeycomb yang mungkin pernah dirasakan oleh penggunanya. Salah satunya adalah kapabilitas Honeycomb yang hanya bisa berjalan pada tablet Android. Hal ini tidak lagi ditemukan pada versi Android Ice Cream Sandwich, dimana kapabilitasnya bisa berjalan pada smartphone dan tablet.

Di sisi lain, Honeycomb tidak memiliki pengaturan Data Usage. Padahal, fitur ini bisa mengatur pemakaian paket data pada perangkat Android. Fitur ini sangat berguna ketika Anda berlangganan kuota paket internet, sehingga bisa membatasi pemakaian paket data supaya tidak melebihi kuota. Honeycomb juga tidak menyediakan fitur “folder”, dimana fitur ini bisa mengelompokkan aplikasi-aplikasi yang ada di home screen ke dalam sebuah folder.

Selain itu, Honeycomb juga belum memiliki fitur “swipe to delete”. Sebenarnya, fitur multitasking dan notification bar pada Honeycomb, Ice Cream Sandwich, dan Jelly Bean tidak jauh berbeda. Hanya saja pada Ice Cream Sandwich ada fitur tambahan, yaitu bisa melakukan swipe atau geser untuk menutup aplikasi atau menghilangkan notifikasi. Pada Jelly Bean, hal ini diperbarui sehingga pengguna bisa melakukan expand notification dengan hanya meng-klik notifikasi pada notification bar tanpa harus membuka aplikasi utama.

Dari sisi tampilan, desain user interface pada Honeycomb terlihat agak kaku. Oleh karena itu, Google membuat desain penerusnya, Ice Cream Sandwich, lebih intuitif dan lebih enak dilihat. Apalagi dengan digunakannya font Roboto yang memang cocok digunakan pada interface tablet dan smartphone.

Google sendiri tak menyebut tanggal pasti kapan kedua versi Android tersebut bakal dipensiunkan. Hanya saja, kita bisa mengasumsikan awal 2017 pada kuartal pertama, yakni periode Januari hingga Maret. Nah, untuk Anda yang masih menggunakan sistem operasi ini, ada baiknya segera mengubahnya ke versi yang lebih anyar. Karena pada akhirnya, Gingerbread dan Honeycomb hanya tinggal kenangan.