Home  »  News   »  
News

Verizon Dikabarkan Membeli Yahoo Seharga 65 Triliun Rupiah

[Foto: itproportal.com]
[Foto: itproportal.com]
Menurut laporan BBC, raksasa telekomunikasi Amerika Serikat, Verizon Communications, berencana untuk membeli mesin pencari dan sistem periklanan pada mesin pencari Yahoo seharga $5 milyar (sekitar 65 triliun Rupiah).

Kedua perusahaan ini dilaporkan tengah berdiskusi untuk mencapai kesepakatan. Pada bulan Februari lalu, Yahoo mengumumkan bahwa mereka tengah mencari “alternatif strategi” untuk bisnis inti internetnya.

Beberapa tahun ke belakang ini Yahoo terus berusaha untuk bersaing dengan sistem periklanan di internet yang kerap berubah. Beberapa analis bahkan menganggap bahwa Yahoo gagal untuk mempertahankan posisinya pada pasar intinya.

Chief Executive Yahoo Marissa Mayer, yang bergabung pada 2012, hanya membuat sedikit kemajuan dalam “menyelamatkan” Yahoo dan mendulang profit bagi perusahaan tersebut. Tidak ayal ini membuat Yahoo terlihat semakin terpuruk.


Minggu lalu, Yahoo melaporkan kerugiannya yang mencapai $440 juta pada kuartal kedua, namun jajaran dewan mengatakan bahwa mereka telah membuat “kemajuan besar dalam segi alternatif strategi.”

Raksasa telekomunikasi AS tersebut dikabarkan akan menggabungkan Yahoo dengan AOL untuk menghasilkan sebuah grup digital yang mampu menyaingi Google dan Facebook

Verizon membeli AOL–perusahaan internet yang semakin memudar namanya–dalam sebuah kesepakatan yang bernilai $4.4 miliar pada tahun lalu. Kesepakatan itu memberi Verizon kepemilikan atas Huffington Post, Techcrunch, Engadget, dan beberapa media online lainnya.

Tidak lama setelahnya, Verizon mengumumkan bahwa mereka akan menggabungkan data pelanggan jaringan telekomunikasinya–yang terhubung dengan perangkat yang mereka jual–dengan informasi yang telah dikumpulkan oleh situs AOL.

Dengan begitu mereka bisa memberikan lebih banyak iklan yang lebih bersifat “personal.”

Beberapa perusahaan lain juga dikabarkan tertarik untuk membeli aset internet inti Yahoo, termasuk AT&T–sebuah perkongsian yang digawangi oleh investor ternama Warren Buffett sekaligus pemilik The Daily Mail.