Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Waspada Kanker pada Anak

Saat ini, setiap tanggal 15 Februari, diperingati sebagai Hari Kanker Anak Sedunia. Kampanye yang diadakan untuk meningkatkan kesadaran bahwa kanker pada anak bisa terjadi pada siapa saja ini diawali sejak tahun 2002 oleh International Confederation of Childhood Cancer Parents Organizations (www.braintumour.ca, 12 Februari 2015)

Kanker pada anak memang perlu mendapat perhatian tersendiri. Di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 menunjukkan jumlah kasus kanker di Indonesia berjumlah 1,4 kasus per 1000 penduduk. Sedangkan kasus kanker pada anak usia di bawah satu tahun sejumlah 0,3 kasus per 1000 penduduk dan usia satu hingga empat tahun sejumlah 0,1 kasus per 1000 penduduk. (Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI, 2013, hal. 86-87)  Sementara itu, World Health Organization (WHO)  menyebutkan ada 175.300 kasus baru kanker anak dan ada sekitar 96.400 anak yang meninggal karena kanker di seluruh dunia pada tahun 2008 (Global Cancer, Fact & Figures, 2nd Edition, American Cancer Society, 2008, hal. 34)

Menurut American Cancer Society, kanker pada anak tidak seperti kebanyakan kanker pada orang dewasa. Sebab, kanker pada anak tidak terlalu terkait dengan gaya hidup atau faktor risiko lingkungan. Kanker pada anak sering disebabkan dari hasil perubahan DNA pada sel-sel yang terjadi saat awal hidup, bahkan kadang-kadang saat sebelum kelahiran (www.cancer.org, 13 Januari 2015).

Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan (www.depkes.go.id, 26 Mei 2014), berdasarkan tingginya angka penyakit dan kemudahan mengenali gejala dan tanda jenis kanker, maka pengendalian kanker pada anak diprioritaskan pada enam jenis kanker yaitu: leukemia (kanker darah), retinoblastoma (kanker mata), neuroblastoma (kanker saraf), limfoma (kanker kelenjar getah bening), osteosarkoma (kanker tulang), dan karsinoma nasofaring (kanker hidung bagian belakang).

Apa saja hal yang perlu Anda waspadai terhadap keenam jenis kanker tersebut? Berikut beberapa penjelasannya.


  1. Leukemia.
    Ini adalah kanker yang paling umum diderita oleh anak-anak. Leukemia adalah jenis penyakit kanker yang disebabkan karena meningkatnya jumlah sel darah putih dalam darah atau sumsum tulang. Di Amerika Serikat (AS), berdasarkan laporan yang ditulis dalam jurnal CA: A Cancer Journal for Clinicians tahun 2012 (www.wiley.com, 4 Januari 2012), leukemia merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak dengan persentase mencapai 30% dari semua kanker pada anak. Gejala yang perlu Anda waspadai adalah biasanya anak akan mengalami nyeri pada tulang dan sendi, gampang lelah, lemah, kulit pucat, mudah terjadi perdarahan atau memar, demam, serta mengalami penurunan berat badan.
     
  2. Retinoblastoma
    Adalah jenis kanker pada retina mata. Di Indonesia, sekitar 75% penderita penyakit ini menyerang hanya pada satu mata (www.posyandu.org, 12 Februari 2015). Gejala yang perlu Anda waspadai dari penyakit ini adalah ada warna putih dalam lingkaran mata ketika terkena cahaya. Mata juga tidak bisa bergerak dan hanya fokus pada satu arah saja. Selain itu, lingkaran di tengah mata (pupil) akan terus melebar, dan mata biasanya bengkak serta memerah (www.liputan6.com, 8 Juli 2013).
     
  3. Neuroblastoma (kanker saraf).
    Kanker jenis neuroblastoma tergolong penyakit langka. Menurut dr Endang Windiastuti, SpA(K), dokter spesialis hematologi-onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penyakit ini merupakan kanker yang diawali dengan adanya kelainan sel saraf. Kanker ini bisa dialami anak sejak lahir, tapi biasanya baru terlihat saat usia dua hingga empat tahun. Karena berhubungan dengan saraf, ciri penyakit ini terkait pada saraf apa yang terserang. Jika menyerang daerah perut, maka perut membesar, jika di sekitar tulang, maka anak merasakan nyeri pada tulang dan bahkan tak bisa berjalan. Jika menyerang mata, maka mata bisa menonjol sebelah atau bahkan mengalami pendarahan. Bila dideteksi lebih dini, kemungkinan hidup penderita neuroblastoma bisa mencapai kisaran 85-95 persen (www.detik.com, 12 November 2014)
     
  4. Limfoma
    Disebut juga kanker kelenjar getah bening. Biasanya diketahui dari adanya benjolan dari bawah ketiak, lehar dan pangkal paha. Gejala lanjutan yang perlu diwaspadai adalah demam terus-menerus dan berulang, hilangnya berat badan tanpa alasan, keringat yang timbul di malam hari, serta hilangnya selera makan (www.parkwaycancercentre.com, 12 Februari 2015).
     
  5. Osteosarkoma (Kanker tulang)
    Ini adalah jenis kanker yang menyerang tulang. Biasanya dialami anak-anak hingga remaja. Kanker tulang dapat terjadi pada bagian mana pun di seluruh tubuh. Tapi, bagian yang paling sering terkena adalah tulang panjang, seperti tulang pada tangan dan kaki. Gejala yang paling kerap terjadi adalah nyeri pada tulang, bengkak pada daerah yang terkena, patah tulang, lemah, penurunan berat badan, dan gangguan saat bergerak (www.klikdokter.com, 12 Februari 2015).
     
  6. Karsinoma nasofaring (kanker hidung bagian belakang)
    Naso faring adalah area tersembunyi di belakang hidung dan mulut. Karena itu, jenis kanker ini menyerang pada bagian tersebut. Gejala yang umum terjadi adalah sering pilek dan mimisan. Pandangan mata kabur, terdapat benjolan di bawah telinga kanan atau kiri, serta telinga terasa kerap berdenging. Selain itu, bisa juga terjadi tonjolan di bagian leher, sekitar bawah telinga (www.dharmais.co.id, 12 Februari 2015)

Jika anak Anda mengalami beberapa kondisi mencurigakan terkait dengan salah satu ciri dari beberapa jenis kanker pada anak tersebut, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter ahli. Sebab, semakin dini terdeteksi dan makin cepat ditangani, persentase kemungkinan kesembuhan pasien kanker makin tinggi.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Bagikan juga pengalaman Anda terkait penyakit kanker pada anak melalui kolom berikut.