Home  »  News   »  
News

WikiLeaks Bocorkan Serangkaian Email Pribadi Barack Obama

[Foto: cnn.com]
WikiLeaks kembali membocorkan surat elektronik (surel) pribadi dari seorang tokoh penting dunia. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Rangkaian surel dari dan untuk Obama (bobama@ameritech.net) yang dibocorkan oleh Wikileaks diambil dari periode transisi presidensial pada periode akhir kampanye tahun 2008.

Yang menariknya, dalam serangkaian surel yang beredar, terdapat beberapa surel yang mengimplikasikan adanya kecurangan pada pilpres Amerika Serikat pada tahun 2008 silam. Surel-surel tersebut menunjukkan bahwa sebelum Barack Obama resmi memenangkan pilpres dan terpilih menjadi presiden, timnya bahkan sudah mulai melakukan perencanaan terhadap transisi kekuasaan dan susunan administrasi negara yang baru. Pengirim surel tersebut tidak lain adalah John Podesta, kepala kampanye Hillary Clinton pada saat ini.


Dari semua surel yang diterima, Obama sendiri hanya membalas sebuah surel, yang merupakan sebuah respon terhadap pertanyaan dari John Podesta. Dalam balasannya, dapat diindikasikan bahwa ia menggunakan Blackberry pribadinya dengan jaringan AT&T Wireless ketika membalas pesan tersebut. Meskipun begitu, tim kampanye Clinton memberikan konfirmasi apakah surel yang diluncurkan oleh WikiLeaks itu memang merupakan dokumen yang asli.

Seperti yang dikutip dari Engadget, sebelumnya petinggi Rusia diduga sebagai dalang dibalik peretasan ini untuk menyerang partai Demokrat. Agen intelijen AS menambahkan, serangan ini ditujukan untuk mengacaukan pilpres Amerika Serikat yang akan segera berlangsung.

Dalam debat terakhir capres Amerika Serikat antara Hillary Clinton dan Donald Trump, Clinton juga bahkan mengimplikasikan bahwa Rusia melakukan serangan tersebut untuk menghambatnya dan membuat Trump terpilih menjadi presiden. Selain itu juga, Clinton mengimplikasikan kedekatan antara Trump dengan presiden Rusia Vladimir Putin. Menanggapi tuduhan tersebut, Trump membantahnya mentah-mentah dan menyatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Putin.