Home  »  News   »  
News

Yahoo! yang Kian Terpuruk

[Foto: barmala | flickr.com]
Setelah kabar Verizon (yang juga memiliki AOL) hendak mengakuisisi Yahoo!, The Daily Mail juga dikabarkan hendak membeli Yahoo. Berbagai media memang melaporkan kondisi mantan penguasa portal online ini sedang tidak bagus. Pemasukannya dikabarkan turun 15%, profitnya pun turun 20%.

Rencana akuisisi Yahoo ini dikabarkan oleh Business Insider dapat terjadi melalui 2 skenario. Opsi pertama adalah perusahaan private equity menyuntikkan dana ke The Daily Mail untuk mengakuisisi Yahoo. Sedangkan opsi kedua, perusahaan private equity membeli Yahoo! langsung. Setelah itu unit bisnis Yahoo! yang sejalan dengan bisnis online The Daily Mail akan dilebur menjadi satu perusahaan baru.

Yahoo memberikan tenggat waktu hingga 11 April bagi The Daily Mail untuk memberikan penawaran.

Selain Verizon dan The Daily Mail, masih ada beberapa pihak lain yang juga tertarik untuk membeli bisnis inti dari Yahoo. Mereka di antaranya adalah Google, Time, dan private equity Bain dan TPG.

Verizon memperkirakan nilai bisnis inti Yahoo! tidak sampai $ 8 miliar. Sebagai catatan nilai ini hampir setara dengan seperdelapan dari nilai Uber saat ini.


Yahoo yang Kian Terpuruk

Setelah gagal bersaing dengan Google sebagai mesin pencari (karena dulu menganggap mesin pencari bukanlah bisnis yang berpotensi), Yahoo juga harus gigit jari ketika gagal mengakuisisi Facebook tahun 2006 silam. Sejak saat itu Yahoo! semakin goyang. Di tahun 2011, Yahoo! bahkan memecat CEO nya, Carol Bartz (ex petinggi Autodesk). Salah satu isu yang beredar karena Carol berusaha mengubah Yahoo! dari perusahaan teknologi menjadi perusahaan media.

Strategi Carol waktu itu (sebelum dipecat) sempat memiliki implikasi besar hingga di Indonesia. Di masa kepemimpinan Carol lah, Koprol dibeli oleh Yahoo! dan membuat Indonesia masuk ke peta persaingan industri digital di dunia. Selain itu Yahoo! juga merekrut banyak tim editorial untuk memperkuat pasukan awak media Yahoo! Indonesia. Oh iya, Yahoo! pun waktu itu memiliki kantor resmi di Jakarta.

Tahun 2012 Koprol akhirnya dilepas oleh Yahoo. Tim editorial Yahoo! Indonesia pun diberhentikan. Lalu Yahoo! pun angkat kaki dari Indonesia. Kantornya di Jakarta ditutup. Lalu Carol digantikan oleh Scott Thompson. Ini pun memberikan drama baru. Belakangan Scott diketahui berbohong soal latar belakang pendidikan dalam CV nya. 4 bulan kemudian Scott pun turun dari jabatannya.

Masih di tahun yang sama, akhirnya Marissa Mayer menjadi CEO Yahoo! -Marissa adalah salah satu karyawan pertama di Google saat baru didirikan. Kampanyenya cukup tegas, ia ingin mengembalikan Yahoo! menjadi perusahaan teknologi kembali. Ia mulai merekrut dan mengakuisi beberapa startup baru. Salah satu yang terkenal adalah akuisisi Tumblr. Kebijakan-kebijakannya disambut positif oleh para pemegang saham. Nilai saham Yahoo! pun sempat kembali naik.

Tapi tampaknya semua strategi dan kebijakan yang telah dilakukan Marissa belum bisa benar-benar mengembalikan Yahoo! ke masa kejayaannya dulu. Kini nasib Yahoo! tergantung kepada pembelinya. Sejarah akan mencatat perjalanan mantan penguasa bisnis internet ini.