Home  »  Review   »  
Review

ZTE Axon M, Smartphone Lipat Pertama dan Pionir Masa Depan

ZTE Axon M [Foto: ZTE]
Sudah mulai merasa model smartphone yang ada sekarang membosankan dari segi bentuk? Tenang, Anda tak sendiri. Setidaknya, sudah ada vendor yang berpikir begitu juga, sebut saja LG dan Samsung dengan gawai bezel-less-nya atau Nextbit yang akhirnya mengeluarkan ponsel kotak dengan sudut-sudut yang tegas yang sebenarnya juga tak terlalu revolusioner.

Versi kami, satu dari segelintir gadget yang paling tak membosankan saat ini desainnya adalah Axon M. Ponsel yang – secara mengejutkan – dibuat oleh vendor asal Tiongkok ZTE itu punya keunggulan berupa bisa ditekuk layarnya dan memungkinkan Anda mengoperasikan sebuah smartphone seluas tablet berukuran 6,75 inci. Oleh pembuatnya, foldable smartphone ini digadang-gadang menjadi gadget masa depan.

Mari fokus membahas layarnya dulu yang jadi nilai jual ZTE Axon M. Dalam mode normal, gawai 5,2 inci tersebut tak jauh beda dengan ponsel Android kebanyakan. Namun berkat engsel yang dimilikinya, layar sekunder Axon M di bagian bawah (atau yang tidak ditanami dengan kamera depan) bisa diputar secara vertikal dan disejajarkan dengan layar utamanya, membuat user jadi punya layar baru untuk disentuh. Bahkan, layar ZTE Axon M ini dapat dilipat hingga 360 derajat.

Launching ZTE Axon M [Foto: Facebook.com/ZTE Device]
Berkat keunggulan tersebut, user pun bisa menggunakan ZTE Axon M dalam empat mode layar berbeda. Pertama, yakni mode tradisional dengan satu layar saja yang aktif seperti smartphone pada umumnya. Lalu, ada juga mode ganda, di mana masing-masing layar Axon M mampu menjalankan dua aplikasi sekaligus, misalnya bermain game dan chatting.


Yang ketiga, adalah Extended Mode, yang mempersilakan Anda untuk bermain game atau menonton video lebih nyaman lewat dua layar Axon M yang digabungkan. Terakhir, adalah mode cermin (Mirror Mode). Gunanya untuk menjalankan satu fungsi dalam dua layar, cocok untuk dipakai menonton video streaming yang sama di dua sisi berbeda, sehingga tiap user tetap mendapatkan experience seperti menonton di gadget masing-masing. Tak akan ada pula yang akan merasa dianaktirikan karena kedua layar Axon M sama-sama bertipe LCD IPS dengan resolusi 1080×1920 piksel dan kerapatan layar 426ppi.

Untuk jeroan, seperti dikutip dari situs resmi ZTE, gawai seberat 230 gram ini sudah lumayan tangguh, meski prosesornya sedikit di belakang flagship kekinian. Spesifikasi Axon M antara lain: OS Android 7.1.2 Nougat, chipset Qualcomm Snapdragon 821 Quad-Core, GPU Adreno 530, RAM 4GB, memori internal 64GB, dan baterai 3.180mAh. Walaupun hanya punya satu kamera, yang beresolusi 20MP plus autofocus dan dual-LED flash, ponsel ini tetap punya card slot, audio jack, dan fingerprint sensor di sisinya.

ZTE Axon M [Foto: ZTE]
Menurut kami, kiranya Anda memiliki ZTE Axon M, baiknya menggunakannya secara hati-hati dikarenakan tanggung jawab Anda menjaga kesehatan satu layar pada ponsel biasa kini telah bertambah. ZTE memang membekalkan proteksi Corning Gorilla Glass 5 pada gadget seharga Rp10 juta ini, tapi daripada ada apa-apa, baiknya berjaga-jaga dulu. Selain itu, perlu untuk membuat diri Anda terbiasa lagi menggunakan ponsel tebal. Ya, karena layarnya ganda, maka ketebalan Axon M mirip dengan dua smartphone yang direkatkan, tepatnya 12,2mm. Bandingkan dengan iPhone 6, misalnya yang hanya setebal 6,9mm.

Setelah fitur seperti dual-camera dan desain bezel-less, sangat mungkin tren fitur gawai dalam beberapa tahun ke depan menjadi foldable display seperti Axon M. Sebab, tentu pasar menginginkan hal hingga kejutan baru. Tapi, tampaknya era smartphone lipat baru bisa dimulai ketika banyak orang yang memang merasa desain smartphone harus berubah, atau bisa diterjemahkan menjadi penjualan Axon M perlu laris dulu agar vendor lain mau menirunya.

Semoga tak butuh lama untuk memulai era ini layaknya era perangkat modular.